SIDOARJO – Nasib tragis menimpa Riyadi (60), seorang nelayan asal Ngemplak, RT 3/RW 3, Jalan Hang Tuah, Kecamatan Panggungrejo. Ia tewas tersambar petir saat melaut di perairan Sidoarjo pada Sabtu (22/2).
Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Aipda Junaidi, menjelaskan bahwa kapal motor (KM) Pandawa Lima yang membawa satu nakhoda dan 19 anak buah kapal (ABK) berangkat melaut sekitar pukul 15.30 WIB untuk mencari ikan di wilayah Ketingan, Juanda.
Saat tiba di perairan Ketingan pukul 17.00 WIB, cuaca mendadak memburuk dengan hujan lebat dan sambaran petir. Riyadi yang berada di bagian depan kapal bersama empat ABK lainnya, sempat selamat dari dua kali sambaran petir. Namun, pada sambaran ketiga, ia terkena langsung dan terjatuh ke dek kapal.
Saat diperiksa, Riyadi sudah tidak bernyawa dengan luka di belakang kepala yang diduga akibat benturan dek kapal. Tidak ditemukan tanda-tanda tubuh gosong seperti korban tersambar petir pada umumnya.
Juru kemudi segera mematikan mesin kapal dan membawa jasad Riyadi kembali ke pelabuhan Pasuruan. Setelah mendapat sinyal seluler, mereka segera menghubungi pihak darat untuk melaporkan kejadian tersebut.
Jenazah korban langsung dievakuasi ke RS dr. R. Soedarsono untuk pemeriksaan medis. Namun, pihak keluarga menolak otopsi dan memilih langsung memakamkan korban karena yakin bahwa kejadian ini adalah murni kecelakaan.
(Rochim)