Ijen Geopark Bondowoso adalah salah satu destinasi wisata yang kini telah diakui sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGG). Terletak di Kabupaten Bondowoso, kawasan ini memiliki tiga kategori utama, yaitu geosite (situs geologi), biosite (situs biologi), dan culture (situs budaya).
Totalnya, ada 17 situs yang tersebar di berbagai wilayah dan menawarkan pesona alam serta nilai ilmiah yang tinggi. Untuk situs biologi, terdapat Hutan Pelangi dan Kopi Bondowoso yang mencerminkan kekayaan hayati di kawasan ini. Sementara itu, situs budaya mencakup Singo Ulung, Gua Butha Cermee, Gua Butha Sumbercanting, Sumberwringin, Situs Megalitik Maskuning Kulon, serta Tari Petik Kopi.
Namun, daya tarik utama dari Ijen Geopark terletak pada situs geologinya. Ada sembilan geosite yang menawarkan pemandangan luar biasa dan keunikan geologi yang menarik untuk dijelajahi. Berikut adalah ulasan lengkapnya.
1. Kawah Ijen: Pesona Blue Fire yang Mendunia
Kawah Ijen adalah ikon utama dari Ijen Geopark. Keunikan yang paling terkenal dari kawah ini adalah fenomena blue fire atau api biru yang hanya dapat ditemukan di dua tempat di dunia, yaitu di Gunung Ijen, Indonesia, dan Islandia.
Terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi, Kawah Ijen berada di ketinggian 2.799 meter di atas permukaan laut (mdpl). Selain blue fire, wisatawan juga akan disuguhi danau kawah berwarna biru kehijauan dengan kadar asam yang tinggi, menciptakan pemandangan yang sangat eksotis.
2. Kawah Wurung: Bukit Teletubbies yang Memesona
Berlokasi di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kawah Wurung adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Bondowoso. Dikenal dengan Bukit Teletubbies, kawasan ini memiliki hamparan perbukitan hijau yang terbentuk dari aktivitas vulkanik Gunung Ijen Purba.
Proses pembentukan Kawah Wurung berlangsung ribuan tahun, menjadikannya salah satu situs geologi yang kaya akan sejarah dan keindahan alam.
3. Sungai Kalipait: Aliran Air Berwarna Hijau Kekuningan
Sungai Kalipait adalah destinasi unik yang berlokasi sekitar 50 meter dari jalan menuju Kawah Ijen. Sungai ini mengalir melewati bebatuan vulkanik sisa letusan Gunung Ijen Purba.
Keunikan Kalipait terletak pada warna airnya yang kehijauan dengan kandungan sulfur tinggi, menciptakan pemandangan yang eksotis. Tempat ini juga cocok bagi wisatawan yang ingin mengambil foto dengan latar belakang alam yang unik dan Instagramable.
4. Air Terjun Gentongan: Keindahan Air Belerang yang Mengalir Deras
Terletak di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Air Terjun Gentongan merupakan salah satu destinasi wisata alam yang tak kalah menarik. Air terjun ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi, mirip dengan air Kawah Ijen, sehingga menghasilkan busa putih yang menyerupai salju.
Lokasi air terjun ini berada di area perkebunan kopi PTPN XII Blawan, membuat suasananya semakin sejuk dan asri.
5. Mata Air Panas Blawan: Relaksasi Alami di Tengah Geopark
Mata Air Panas Blawan adalah tempat yang sempurna untuk berelaksasi setelah menjelajahi kawasan Ijen. Berlokasi di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, tempat ini memiliki sekitar 19 mata air panas alami dengan suhu berkisar antara 30-50°C.
Selain menawarkan kehangatan alami, mata air ini juga dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan, terutama untuk relaksasi otot dan terapi kulit.
6. Lava Blawan: Jejak Letusan Gunung Ijen Purba
Lava Blawan merupakan formasi batuan vulkanik yang terbentuk akibat aliran lava dari letusan Gunung Ijen Purba. Berlokasi di Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, situs ini memperlihatkan batuan lava basaltis yang menghalangi aliran sungai, menciptakan pemandangan unik yang menarik untuk ditelusuri.
7. Dinding Kaldera Megasari: Sisa Letusan Dahsyat 70.000 Tahun Lalu
Dinding Kaldera Megasari adalah salah satu peninggalan dari letusan Gunung Ijen Purba sekitar 70.000 tahun yang lalu. Terletak di dataran tinggi Kecamatan Ijen dengan ketinggian 1.598 mdpl, kawasan ini kini menjadi lokasi favorit untuk paralayang dan aktivitas outdoor lainnya.
Dengan panorama alam yang luar biasa, tempat ini juga sering dijadikan sebagai area perkemahan bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana malam di pegunungan.
8. Aliran Lava Plalangan: Hamparan Batu Andesit yang Menawan
Aliran Lava Plalangan terletak di antara Desa Kalianyar dan Desa Sempol, Kecamatan Ijen. Kawasan ini dikenal dengan hamparan batu andesit berwarna gelap yang terbentuk akibat letusan gunung api purba.
Lokasinya yang berada dekat dengan jalan raya utama Kecamatan Ijen membuatnya mudah diakses, menjadikannya salah satu tempat wisata favorit bagi pecinta geologi.
9. Batu So’on Solor: Stonehenge Van Java
Batu So’on Solor, yang dikenal juga sebagai Stonehenge Van Java, adalah formasi batuan unik yang menyerupai susunan batu di Stonehenge, Inggris. Terletak di Desa Solor, Kecamatan Cermee, sekitar 50 kilometer dari pusat kota Bondowoso, situs ini telah masuk dalam kawasan Ijen Geopark dan dalam proses menjadi warisan dunia UNESCO.
Akses menuju lokasi cukup mudah dengan kendaraan pribadi, dan pemerintah setempat telah meningkatkan fasilitas di area wisata ini untuk kenyamanan pengunjung.
Menjelajahi Ijen Geopark, Pengalaman Tak Terlupakan
Ijen Geopark Bondowoso menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam, sejarah geologi, dan budaya lokal. Dengan pengakuan dari UNESCO, kawasan ini semakin menarik perhatian wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dari fenomena blue fire di Kawah Ijen hingga keindahan Batu So’on Solor, setiap destinasi di Ijen Geopark memiliki keunikan tersendiri yang layak untuk dijelajahi. Jika Anda mencari pengalaman wisata alam yang autentik dan mendalam, Ijen Geopark Bondowoso adalah pilihan yang tepat.
Sudah siap menjelajahi keajaiban alam Bondowoso?