Sejak awal kemunculan mobil listrik di pasar otomotif dunia sudah mencuri banyak perhatian dari berbagai kalangan. Mulai dari desainnya yang futuristik, klaim hemat biaya operasional, hingga disebut-sebut sebagai kendaraan yang ramah lingkungan.
Klaim tersebut tentunya menjadi salah satu kelebihan mobil listrik yang paling banyak dipertimbangkan oleh banyak pihak. Bahkan, berkat klaim tersebut banyak pemilik mobil listrik yang mendapat keuntungan dari pemerintah negaranya.
Di Indonesia sendiri keuntungan memiliki mobil listrik antara lain pajaknya yang lebih murah hingga bebas kebijakan ganjil genap. Lantas, kenapa bisa mobil listrik disebut ramah lingkungan? Simak penjelasannya berikut ini.
Kenapa Mobil Listrik Disebut Ramah Lingkungan
Berikut adalah beberapa alasan yang mendasari klaim mobil listrik lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil-mobil konvensional berbahan bakar fosil.
1. Tidak menghasilkan emisi gas buang
Perbedaan paling mendasar antara mobil listrik dan mobil berbahan bakar fosil adalah tidak menghasilkan emisi gas buang selama pengoperasiannya. Oleh karena itu mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polutan sebagaimana yang dihasilkan oleh mobil konvensional.
Polutan yang dimaksud berupa karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NO2). dan partikel lain yang berkontribusi dalam perubahan iklim, polusi udara, hingga masalah kesehatan lain.
2. Energinya lebih efisien
Mesin pembakaran internal pada mobil konvensional biasanya hanya memiliki efisiensi sekitar 20-30%, sedangkan mobil listrik dapat mencapai efisiensi hingga 90%. Dengan energi yang digunakan lebih efektif, mobil listrik memerlukan lebih sedikit sumber daya untuk mencapai jarak yang sama, sehingga dampak lingkungannya berkurang.
3. Menurunkan ketergantungan pada bahan bakar fosil
Sudah sejak lama bahan bakar fosil digunakan untuk dijadikan sumber tenaga kendaraan. Hal ini tentunya membuat bahan bakar fosil tereksploitasi secara berlebihan.
Dampak eksploitasi bahan bakar fosil tentunya tidak hanya menghantam kerusakan lingkungan karena pengeboran, namun juga berdampak pada perubahan iklim global yang diakibatkan karena adanya pembakaran.
Sementara itu, mobil listrik yang 100 persen tenaganya bergantung pada listrik tidak membutuhkan bahan bakar fosil sama sekali. Hal ini tentunya bisa menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil.
4. Potensi penggunaan energi terbarukan
Sumber listrik untuk mobil listrik dapat berasal dari energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, atau hidroelektrik. Ini memberikan keunggulan lingkungan yang besar dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak, yang sepenuhnya bergantung pada sumber daya fosil. Penggunaan energi terbarukan untuk mengisi daya mobil listrik dapat mengurangi jejak karbon kendaraan ini, menjadikannya semakin ramah lingkungan.
5. Tidak bising
Tidak hanya mengurangi polusi udara, mobil listrik juga dinilai ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi suara. Anda pasti sudah sangat familiar dengan fakta tersebut. Pasalnya, mobil listrik atau motor listrik saat dioperasikan tidak menghasilkan suara yang mengganggu.
Senyapnya suara mobil listrik ternyata terjadi karena kendaraan ini tidak memiliki mesin pembakaran internal. Motor listriknya pun lebih sederhana dibandingkan motor mesin pembakaran internal.
6. Dampak Positif pada Kesehatan Masyarakat
Polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar fosil telah terbukti berdampak buruk pada kesehatan manusia, seperti menyebabkan penyakit pernapasan, kanker paru-paru, dan gangguan jantung. Dengan mengurangi emisi polutan, mobil listrik dapat membantu meningkatkan kualitas udara di perkotaan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
7. Baterai yang bisa didaur ulang
Kemunculan mobil listrik sempat menuai polemik karena adanya anggapan baterai mobil listrik akan menjadi limbah elektronik baru. Namun, industri otomotif dunia rupanya terus melakukan pengembangan teknologi sehingga baterai yang digunakan pada mobil listrik dapat didaur ulang agar bisa lebih ramah lingkungan.
Tingkat Polusi Indonesia Nomor 1 Di Asia
Kendaraan listrik baik itu mobil, motor, hingga sepeda kini sudah mulai banyak dijumpai di Indonesia. Keberadaan kendaraan listrik tersebut rupanya mendapatkan dukungan penuh oleh Pemerintah Indonesia.
Untuk jenis mobil listrik sendiri pemerintah telah menggelontorkan banyak kebijakan khusus. Misalnya saja pemberian insentif pajak pada pemilik mobil listrik hingga peraturan bebas ganjil genap untuk mobil listrik di DKI Jakarta.
Hal ini tentunya bukan tanpa alasan. Pemerintah Indonesia sudah sejak lama ingin mencapai cita-cita Net Zero Emission (NZE) pada 2060 mendatang. Tidak hanya itu saja, pemerintah juga menyadari bahwa tingkat polusi di Indonesia kini sudah tidak main-main.
Berdasarkan laporan Kualitas Udara Dunia IQAir 2021, Indonesia menempati posisi ke-17 sebagai negara paling berpolusi di dunia. Dimana polusi di Indonesia telah mencapai angka 34,3 mikrogram per m3. Jumlah tersebut bahkan mengukuhkan Indonesia dengan tingkat polusi tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Dengan adanya data tersebut tentu tidak salah jika Pemerintah Indonesia kini terus menggaungkan kesadaran masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Meskipun tantangan tetap ada, seperti dampak lingkungan dari produksi baterai, mobil listrik tetap menjadi solusi yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil. Dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, mobil listrik diharapkan menjadi bagian penting dari masa depan transportasi ramah lingkungan.
Itulah pembahasan mengenai alasan kenapa mobil listrik dinilai lebih ramah lingkungan. Pastikan juga Anda telah mengetahui kelebihan mobil listrik lainnya.
Sumber:
https://www.mgmotor.id/news/10-alasan-mobil-listrik-ramah-lingkungan
https://hyundaikudus.com/alasan-mobil-listrik-ramah-lingkungan/
https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/apakah-mobil-listrik-ramah-lingkungan