JAKARTA– Presiden Prabowo Subianto meluncurkan e-katalog versi 6.0 sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Acara ini digelar bersamaan dengan penyerahan digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 di Istana Negara, selasa (10/12/2024).
Presiden menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem ini. “Digitalisasi adalah kunci pemerintahan yang bersih dan efisien. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras mewujudkan e-katalog versi 6.0,” ujarnya.
Dengan penerapan penuh mulai 1 Januari 2025, Presiden menargetkan penghematan biaya pengadaan hingga 30 persen dan pengurangan biaya administrasi hingga 50 persen. Ia meminta semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah memanfaatkan sistem ini secara maksimal.
Presiden juga menyoroti pentingnya memperbaiki efisiensi ekonomi nasional. Berdasarkan penilaian incremental capital output ratio (ICOR), tingkat ketidakefisienan di Indonesia masih tergolong tinggi. Implementasi e-katalog diharapkan mampu mengatasi hal ini.
“Kita harus menekan ketidakefisienan ekonomi yang mencapai 30 persen. Teknologi ini dapat menjadi solusi,” kata Presiden.
Sebagai penutup, Presiden menyerukan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efisien, didukung dengan teknologi modern dan penegakan hukum yang tegas.